Rabu, 17 Juli 2013

Pengurus PSBSP


SUSUNAN PENGURUS
PERGURUAN  SILAT BEKSI SANGHIYANG PUTIH
KEL.PARIGI KEC.PONDOK AREN – TANGERANG SELATAN,BANTEN.

Pelindung                                       : Babinsa & Binamas Kel.Parigi
Penasehat                                        : Lurah Parigi

Guru Besar                                    : Namid Bin H.Be’an
Ketua Umum                                 : Saefulloh
Sekjen                                            : Prima Andika
Bendahara                                      : Dudih Permana
Humas                                            : Azan Irfan

Pelatih                                            : M. Suryono
Ass.Pelatih                                     : Arman
Ketua Bid.Silat                               : Raden Saputra


PUSAT PENGEMBANGAN & LATIHAN
Yayasan Beksi Sanghiyang Putih ( Padepokan )
Jl.Taman Makam Bahagia TNI No.74 Rt.001 / 07 Kel.Parigi Kec.Pondok Aren
Tangerang Selatan – Banten Kode Pos 15227
Tlp :021.93193227 / HP/WA :0818.08949227 Pin BB : 277755DB
Email:beksi.sanghiyang.putih@gmail.com / djcampro@gmail.com
 Http://www.beksi-sanghiyang-putih.blogspot.com
(Depan Global Jaya School & Blkg Jakarta Japanese School – Bintaro Sektor 9 )

Sejarah PSBSP


 
SEJARAH SINGKAT
PERGURUAN SILAT BEKSI SANGHIYANG PUTIH

Silat Beladiri Beksi Sanghiyang Putih adalah perpaduan jurus-jurus jelmaan Ngadanghiang “Monyet Putih” yang dimiliki oleh Ibu Maimah & jurus-jurus pukulan yang dimiliki oleh Lie Cheng Oek atau familiar dalam sebutan masyarakat Betawi Babah Cang’Oek,perantau dari China yang juga bernama lengkap “Abdul Fatah”.
Ibu Maimah & Babah Cang’Oek bertemu disebuah tepi pantai yang disebut Kampung Silat Desa Dadap Banten.

Satu hal yang sangat disayangkan bahwa pewaris tidak dapat membuktikan secara rinci & lengkap fakta sejarah karena perjalanan waktu yang sangat panjang,karena itu sekedar untuk dapat dipelajari & dimaklumi maka berikut ini dikisahkan sekilas riwayatnya.

Silat Beksi “ Sanghiyang Monyet Putih “ di pelajari oleh Ibu Maimah dari hasil ramuan Babah Cang’Oek.
Mengenal Ibu Maimah & Babah Cang'Oek erat hubungannya dengan lahirnya Silat Beladiri Beksi yang pada masa itu muncul disebuah Kampung Silat Dadap pesisir pantai Banten terdapat sebuah keluarga yang dalam keluarga tersebut terdapat kegiatan sehari-harinya adalah tempat judi,tempat mabuk & maksiat serta tindakan kekerasan yang sangat dirasakan tidak lazim dimasa itu.

Dalam keluarga itu tak lain adalah Ibu Maimah yang juga istri dari suami yang setiap harinya melakukan kedzholiman & kekerasan.Ibu Maimah adalah orang yang sangat menentang kedzoliman yang ada dikeluarga itu.Pada akhirnya suatu hari Ibu Maimah pergi meninggalkan rumah secara diam-diam tanpa sepengetahuan suami & para pengikut suaminya itu dengan tujuan bertapa disekitar goa & air terjun di hutan & jadilah ia seorang petapa.Sejalan dengan waktu bertapa Ibu Maimah terlihat olehnya bayang-bayang putih yang mirip seekor monyet sedang mengajarkan kepada Ibu Maimah jurus-jurus & pukulan,itu yang disebut 

“Ngadanghiyang” dalam bahasa sangsekerta Sunda adalah orang suci yang telah meninggal yang menjelma seperti bayang-bayang.Ibu Maimah pun mempelajari gerakan tersebut hingga faham keseluruhannya.
Pada saat usai bertapa,Ibu Maimah mempraktekan jurus tersebut di tepi pantai.Tak lama kemudian terlihat sebuah sampan ditengah laut yang menepi kepantai,terdapat seorang Petapa yang ada disampan,dia adalah Lie Cheng Oek atau Babah Cang'Oek.Pada akhirnya  Ibu Maimah & Babah Cang Oek bertemu dan saling tukar pendapat.

Ibu Maimah yang sedang menjalankan jurus-jurus kemudian Babah Cang'Oek yang memperhatikan dengan cermat sehingga timbul ide Babah Cang'Oek untuk mengkombinasikan jurus-jurus dari China dengan temuan yang didapat Ibu Maimah dalam jurus silat.Maka terciptalah jurus-jurus beksi Ibu Maimah & Babah Cang'Oek.Ibu Maimah kemudian berpisah dengan Babah Cang'Oek setelah meramu jurus silat & kemudian Ibu Maimah kembali pulang ke rumahnya yang dirumahnya itu masih tetap berlangsung tindak kedzholiman antar sesama.Suami semakin marah besar manakala melihat Ibu Maimah kembali,maka dengan marahnya sang suami dengan para pengikutnya bermaksud ingin menganiaya Ibu Maimah.Dengan jurus Beksi yang dimiliki Ibu Maimah,Ia mampu meladeni serangan & mematahkan serangan para pengikut suaminya sehingga Ibu Maimah mampu meraih kemenangan & menumpas kedzholiman keluarga tersebut.Jurus-jurus beksi kemudian diajarkan kepada pengikut yang setia serta di wariskan kepada Pewaris.

Dalam suasana keprihatinan itu pewaris yang sampai ke Kampung Perigi.Masa itu kisaran tahun 1950-an ada seorang ulama yang santun.Disaat Ia menyampaikan dakwah agama Islam & juga mengajarkan jurus-jurus beksi sebagai seni beladiri.
Pewaris Silat Beksi Sanghiyang Putih adalah sbb :
Bp.Lurah Jenggot
Bp.Lurah Kentung
Bp.Tio Eng Jong ( Johan Bin Boksan )
Bp.Namid Bin Be'an ( Go'um )

Dalam perkembangannya hingga saat ini Perguruan Silat Beksi Sanghiyang Monyet Putih namanya di sedehanakan menjadi Perguruan Silat Beksi Sanghiyang Putih yang cukup dikenal menjadi salah satu ilmu beladiri di Tanah Betawi.
Saat ini Perguruan Silat Beksi Sanghiyang Putih di tangani dalam pengurusan sbb :
Penasehat        : Bp. Andi Setiawan / Tio Peng’an ( Keturunan dari Bp.Tio Enjong )
Pembina          : Bp. Sadelih
Guru Besar      : Bp. Namid Bin Be'an (Go'um )
Wakil Guru     : Bp. Sukri

Dewan Pendiri Yayasan :
Andi Setiawan
Namid Bin Be'an
Sadelih
Djaini Bin Mursin
Dudih Permana

Ketua Umum Yayasan : Saefulloh
Sekjen                           : Prima Andika
Bendahara Umum         : Dudih Permana

Perguruan Silat Beksi Sanghiyang Putih ini sejak awal didirikan memiliki tujuan untuk menjaga serta melestarikan Budaya & Tradisi Betawi untuk menciptakan generasi2 muda penerus yang bermental positif,berkualitas & memiliki daya saing dengan menjadikan para murid yang berakhlakul kharimah dengan motto : Silat,Sholat & Sholawat.